
Selama hampir tujuh jam sebanyak 26 staf Perpustakaan USD mengikuti Pelatihan Menulis Artikel dan Resensi di ruang Maulana Perpustakaan USD Jumat, 30/8. Sebagai narasumber pelatihan, Perpustakaan USD mengundang seorang dosen senior jurusan Sastra Indonesia USD yang sarat pengalaman dalam menulis, Dr. Yoseph Yapi Taum. Banyak karya-karyanya yang telah dilahirkan dan mengisi berbagai kolom media. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Perpustakaan USD dalam rangka pengembangan SDM dan peningkatan soft skill dalam bidang penulisan artikel atau resensi.
Senada dengan pesan Kepala Perpustakaan, Drs. Paulus Suparmo, S.S., M.Hum. dalam pembukaannya, pelatih juga mengajak peserta untuk memulai menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan atau aktif menulis di media-media. Banyak media yang dapat dituju seperti di lingkungan USD terdapat buletin Info Persadha, Veritas Warta Kampus, dll. Media-media terbitan non USD juga sangat banyak yang memerlukan buah gagasan penulis.
Pelatihan sehari dengan topik penulisan artikel dan resensi kali ini terbagi dalam tiga sesi. Untuk mengawali pelatihan pelatih memulainya dengan Tes Kemampuan Otak. Tes Kemampuan Otak dilakukan guna memetakan tingkat kecenderungan minat pada bidang penulisan seperti minat pada jenis tulisan ilmiah, populer, seni, sastra, atau lainnya. Menyesuaikan latar belakang pelatihan dilaksanakan yaitu tulisan yang diarahkan untuk pemuatan pada Info Persadha, buletin yang diterbitkan oleh Perpustakaan USD, pelatih memberikan materi-materi yang telah disesuaikan pada minat ilmiah.
Materi penulisan esai, inilah materi pertama yang diberikan. Pak Yapi memperkenalkan The Easy Essay yaitu penulisan esai yang mudah. Pada bab ini disampaikan metode penulisan The Five Paragraph Essay. Prinsip penulisan ini berisi pokok-pokok gagasan antara lain The Magic of Three (kekuatan tiga), rumus tesis, dan outline 1-3-1. Kemudian, kepada peserta diminta berlatih menggunakan prinsip-prinsip penulisan tersebut dan men-sharing-kan kepada forum pelatihan.
Setelah sharing-sharing disampaikan oleh beberapa peserta, kemudian dilanjutkan sesi kedua. Pada sesi ini beliau memaparkan dengan sangat jelas perlunya dibuat catatan pustaka sebelum penulisan artikel/esai dimulai. Langkah ini adalah tahap pengumpulan data berupa pencarian sumber-sumber data sebagai bahan penulisan. Catatan pustaka penting dilakukan oleh para penulis supaya tulisan mempunyai dasar dan arah yang jelas. Tahapan selanjutnya adalah teknik praktis membuka tulisan, penulisan isi, pengembangan paragraf, dan menutup tulisan.
Sesi terakhir diisi materi penulisan resensi. Resensi atau timbangan buku lebih dimaksudkan untuk mengkritisi tulisan sebuah buku. Penulis resensi akan mengemukakan kekuatan atau kelemahan sebuah buku dari segi data buku, isi tulisan pengarang, fisik buku dan pentingnya mengemukakan harapan atas buku tersebut. Resensi dapat diartikan sebagai informasi awal bagi pembaca atau calon pembeli buku yang diresensi. Resensi yang menarik, jelas, dan padat tentu akan menguntungkan banyak pihak. Penerbit, media yang memuat, penulis, dan tentu pembaca akan diuntungkan. Pembaca tidak perlu repot membaca keseluruhan bila bukunya tidak menarik baginya dan penulis resensi tentu dengan dimuatnya tulisan menjadikannya lebih kaya pengalaman.
Setiap manusia tentu telah banyak menyimpan berbagai pengalaman hidup, namun demikian tidak sedikit yang hanya menyimpannya dalam benak semata. Menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan mungkin mudah bagi yang telah biasa menulis, tetapi bagi sebagian yang lain bisa jadi harus berpikir berkali lipat. Pengalaman dan pengetahuan memang baik apabila tidak hanya tersimpan saja dalam memori, tetapi mengolah dan menuangkannya dalam wujud sebuah tulisan serta membagikannya kepada orang lain menjadikan pengalaman semakin bernilai. Dari sejumlah peserta pelatihan hampir separo di antaranya telah memiliki predikat jabatan fungsional pustakawan, dan tentu pelatihan ini sangatlah bermanfaat serta menguatkan adanya kesempatan luas untuk mengembangkan diri menjadi penulis. Selamat menulis.(dz)