Di Istora Bung Karno Senayan Jakarta, 27 November 2013 puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke 68 dilaksanakan dengan mengambil tema "Mewujudkan Guru yang Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Kurikulum 2013". Penyelenggaraan HGN tahun ini bekerjasama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Kementerian Agama dan PB-PGRI. Di tengah 9.000 guru yang hadir dari seluruh tanah air, hadir Presiden Republik Indonesia Dr. Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara, hadir pula Mensesneg Sudi Silalahi, Mendikbud M. Nuh, Mendagri Gamawan Fauzi, Menag Suryadharma Ali, Menhut Zulkifli Hasan, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Dalam kesempatan ini, Presiden SBY juga menyerahkan tanda kehormatan Satya Lencana Pendidikan kepada 56 guru, kepala sekolah/madrasah, dan pengawas sekolah/madrasah berprestasi dan berdedikasi luar biasa dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Enam guru madrasah meraih penghargaan : Thoha (Guru MAN Yogyakarta III), Widi Hastuti (MAN Wonokromo Bantul), Yuni Retnowati (Guru RA Jogjacitra, Yogyakarta), Siti Aminah (Pengawas Guru, Yogyakarta), Nani Ayum (Kepala MTs N I Medan) dan Zahruddin (Pengawas Guru, DKI Jakarta).

Kepada para penerima tanda kehormatan, Presiden meminta untuk terus menjadi teladan, berprestasi, dan meningkatkan pengabdian untuk pendidikan, bangsa dan negara.

Presiden dalam sambutannya menegaskan bahwa bangsa yang maju dan unggul adalah bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang maju dan unggul pula. Manusia yang unggul adalah hasil dari pendidikan yang maju. Untuk menghasilkan pendidikan yang maju, peran guru dan dosen menjadi penentu. "Guru dan dosen adalah penentu keberhasilan dan kemajuan pendidikan kita. Oleh karena itu, marilah terus kita tingkatkan keunggulan dan daya saing bangsa agar bangsa Indonesia makin ke depan akan semakin maju, makin adil dan makmur sejahtera" ajak Pak SBY. (Sumber : Thoha, M.Pd.Si)