
Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga kembali mencatat prestasi. Pada bulan
Desember 2020, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga menerima penghargaan
Perpustakaan Berjejaring Internasional dari Kementerian Agama RI. Piagam
penghargaan diterima oleh Dra. Labibah Zain, MLIS Kepala Perpustakaan
UIN Sunan Kalijaga. Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Direktorat
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama Republik Indonesia pada tahun 2020 memberikan tiga penghargaan
Adiktis kepada UIN Sunan Kalijaga, yaitu pengahargaan Pengelola BLU
Terbaik, Perpustakan Berjejaring Internasional, dan Program Studi
Bersertifikat AUN-QA.
Penerimaan penghargaan Perpustakaan Berjejaring Internasional diberikan
berdasarkan peran serta dan keterlibatan secara internasional pengelola
perpustakaan, mulai dari keterlibatan pada asosiasi perpustakaan dunia,
maupun kiprahnya. Keterlibatan dan kiprah pengelola Perpustakaan UIN
Sunan Kalijaga di kancah internasional antara lain, Kepala Perpustakaan
UIN Sunan Kalijaga Dra. Labibah Zain, MILIS berperan serta sebagai
anggota Special Library Association (SLA), dan pernah menjabat sebagai
President SLA Asian Chapter. Beliau juga aktif sebagai narasumber di
organisasi internasional tersebut. Beberapa pustakawan UIN Sunan
Kalijaga juga berpartisipasi sebagai peserta magang perpustakaan di luar
negeri, menjadi peserta, dan sebagai speaker pada konferensi
internasional. Selain itu, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga sukses
menyelenggarakan program internasional, seperti International Conference
of Asian Special Libraries (ICoASL) ke 5 pada tahun 2017. Program
lainnya adalah International Talks dengan berbagai topik yang melibatkan
narasumber dan peserta dari berbagai negara. Program tersebut akan
berlangsung pada setiap bulan hingga Desember 2021 mendatang.
Berjejaring di level internasional sangat penting bagi perpustakaan, dan
perlu dipertahankan dan diperkuat. Hal ini akan bermanfaat bagi
pengelola perpustakaan dalam rangka berkontribusi lebih luas di
komunitas internasional. Selain itu, hal tersebut berperan dalam
pengembangan kompetensi pustakawan, sharing pengetahuan dan
keterampilan. Hal ini juga penting untuk meningkatkan kepercayaan diri
pustakawan dalam melaksanakan inovasi pengembangan perpustakaan sehingga
dapat lebih responsif dalam memberikan dukungan yang tepat kepada
lembaga induknya. (Ist)