
Sleman (MAN 3 Sleman)—Berawal sejak 31 Mei 2021 silam, Rita Susanti, Pustakawan MAN 3 Sleman berkesempatan menjadi salah satu Tim Penulis Modul bagi Pustakawan Madrasah. Dan setelah melewati pasang surut, bangkar pasang, dan uji keterbacaan dari tim reviewer akhirnya modul bagi pustakawan madrasah ini pun rampung  pada Jumat, (10/09/2021) bulan lalu.
Kegiatan yang dikomandoi oleh Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemenag RI ini merupakan kegiatan pertama dalam sepanjang sejarah bagi lahirnya modul pustakawan madrasah. Dan sebagai bentuk realisasi modul, maka hasil dari pada modul ini kemudian langsung diaplikasikan dalam bentuk kegiatan Pelatihan Pustakawan Madrasah 2021 yang diselenggarakan ke dalam tiga tahap.
Tahap I dilangsungkan di Yogyakarta, (1 -15/10/2021), tahap II di Bali (1 -22/10/2021), dan tahap III di Makasar (2 -29/10/2021) dengan jumlah peserta di setiap tahapnya mencapai 30 peserta yang berasal dari perwakilan daerah di seluruh wilayah Indonesia.
Menjadi salah satu tim di dalamnya, Rita yang telah mengabdikan dirinya selama hampir 17 tahun di MAN 3 Sleman ini pun merasa sangat bersyukur. Karena menurutnya, tidak semua pustakawan madrasah mendapatkan kesempatan langka ini. Pun sekaligus menjadi fasilitator/narsumber dalam pelatihan pustakawan madrasah tahun 2021 ini.
“Alhamdulillah, puji syukur, melalui Direktorat GTK, Allah yang Maha Baik telah memberikan ruang dan kesempatan emas ini bagi saya. Melalui kegiatan ini tentu menjadi media bagi saya untuk terus belajar dan menempa diri. Belajar memperdalam materi maupun belajar mengatur waktu, karena secara tidak langsung kewajiban ini menuntut untuk konsentrasi dan loyalitas penuh,” ujar Rita di Perpustakaan Mayoga sehari sesaat tiba dari Makasar.
Lebih lanjut Rita menyampaikan bahwa modul yang telah diujicobakan ke peserta pelatihan di tahun 2021 ini tentu masih sangat mungkin untuk dilakukan evaluasi dan perbaikan secara terus menerus. Sehingga pada akhirnya akan didapatkan modul yang mendekati sempurna.
“Harapan besar saya, melalui program pembinaan yang dilakukan oleh Kemenag RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ini mampu mewujudkan pustakawan madrasah Indonesia yang kompeten dan profesional. Dengan demikian penyelenggaraan perpustakaannya pun akan semakin berkualitas menuju terwujudnya penyelenggaraan pendidikan madrasah yang bermutu dan berdaya saing global,” pungkas Rita. (rta)