Unit Dharma Wanita Persatuan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul yang diwakili oleh Siti Indarwati mengikuti Pelatihan Ecoprint yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gunungkidul pada hari Kamis, 17 Maret 2022 yang bertempat di Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul. Pelatihan tersebut diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari Pengurus DWP Kabupaten Gunungkidul serta perwakilan Unit DWP OPD se-Kabupaten Gunungkidul. Adapun narasumber Pelatihan Ekoprint berasal dari Pengurus DWP Kabupaten Gunungkidul yaitu Lia Wulandari dan Heny Aziz Shaleh.

Dalam sambutannya Ketua DWP Kabupaten Gunungkidul drh. Aladria Drajad Ruswandono menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan bagi para pengurus dan anggota DWP serta harapannya dapat menambah penghasilan keluarga. Ibu-ibu nantinya akan berkolaborasi untuk menghasilkan karya cipta dan pengetahuan ini dapat ditularkan kepada orang lain. Ibu-ibu harus dapat menjaga kualitas produk ecoprint dengan memanfaatkan bahan-bahan baku yang berasal dari alam berupa daun-daun, bunga, maupun kayunya. Di Yogyakarta ada Komunitas Perempuan Penggerak Seni yang setiap tahun menyelenggarakan pameran, nantinya jika sudah mahir dapat mengikuti pameran tersebut terkait dengan karya seni termasuk Ecoprint. Sesuai dengan arahan dari Sandiaga Uno untuk membangkitkan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian di negara kita ini, dengan ibu-ibu membuat ecoprint ini merupakan suatu kekuatan di wilayah kita untuk bangkit. Apapun itu diawali dari proses dan melalui proses tersebut akan diketahui keunggulan dari masing-masing.

Narasumber pelatihan, Lia Wulandari dan Heny Aziz memperkenalkan Ecoprint adalah seni olah kain dengan menggunakan motif dari daun, bunga, batang, dan getahnya. Juga menggunakan pewarna alam yang diambil dari kulit, kayu, akar, dan buahnya sehingga benar-benar keindahan alam menyatu dalam keindahan karya. Alat-alat yang digunakan antara lain: pralon, plastik, tali rafia, panci pengukus (soblok), baskom/ember, bunga dan daun. Daun yang bisa digunakan antara lain: jarak kepyar, jarak merah, matoa, jambu biji, ketapang, kalpataru, afrika, red panama, mahoni, sukun, kenikir, dan kelengkeng. Sedangkan bunga yang dapat digunakan antara lain: bunga waru, bunga kenikir, dan bunga red panama.

Proses pembuatannya untuk yang pertama adalah Scouring manfaatnya untuk membersihkan serat pada kain. Takarannya adala 1 sdm TRO yang dilarutkan ke dalam                 2 liter air. Andaikata tidak ada TRO bisa menggunakan detergen asal tidak ada pemutihnya. Prosesnya direndam kemudian dikucek, dibilas dan dijemur. Setelah kering, tahap yang kedua yaitu kain di mordant gunannya dengan bahan mordant ini nantinya yang akan menentukan kualitas dari ecoprint. Letak keberhasilan ecoprint adalah di mordantnya. Bahan-bahan yang digunakan untuk motif bisa muncul, sedangkan pewarna kainnya juga menggunakan pewarna alam. Bahan Mordant (untuk kain pashmina/jilbab: 3 sdm cuka makan/45 ml, 2 sdm soda kue/20 gr, 7 sdm tawas/70 gr, 1,5 sdm tunjung/15 gr, dan 1 sdm soda abu/Ash 10 gr. Jika ukuran kain sekitar 2 meter takarannya dikalikan dua. Cara mencampurkannya setiap bahan dilarutkan ke dalam 1,5 – 2 liter air,  masukkan satu per satu bahan 3 sdm cuka makan/45 ml diaduk-aduk, tambahkan 2 sdm soda kue/20 gr, masukkan                   7 sdm tawas/70 gr, 1 sdm soda abu/Ash 10 gr, kemudian 1,5 sdm tunjung/15 gr. Tunjung juga sangat penting karena yang akan mempertegas jejak daun.

Kemudian kain yang sudah di Scouring tadi dicelupkan ke dalam larutan dengan diremas-remas sampai benar-benar meresap pada kain dengan waktu 10 – 15 menit, diperas  tanpa dibilas kemudian dikeringkan. Tahap ketiga adalah Mordant In sebagai pembasah pada saat kain akan ditata daun maupun bahan lainnya dengan bahan 1 sdm kapur yang  dilarutkan dalam 2 liter air dicelupkan selama 5 – 10 menit,  siapkan KU (Kain Utama) masukkan  ke dalam larutan kapur sampai merata, diamkan sebentar lalu peras atus agar jejak daunnya tidak memudar. Siapkan plastik dan digelar di lantai lalu ambil kain KU (Kain Utama) letakkan di atas plastik. Tata daun dan bunga di atas kain sesuai motif/dsain yang diinginkan kemudian siapkan juga KB (Kain Blangket) masukkan ke dalam larutan kapur sampai merata, diamkan sebentar lalu peras atus. Kain Blangket (KB) digelar di atas Kain Utama (KU) disesuaikan dengan ukuran kainnya lalu di atas permukaan KB ditutup dengan plastik dan ratakan. Kemudian kain ditekan-tekan dan diinjak-injak supaya daun dan bunga menempel ke kain merata dan meninggalkan jejak daunnya. Setelah itu kain digulung dengan bantuan pralon, lalu pralon dilepas/ditarik dari kain dan kain diikat dengan tali kuat-kuat. Kemudian kain dikukus 2 jam dan setelah selesai dikukus diamkan sebentar lalu kain ecoprint bisa dibuka ikatannya, keringkan/jemur ditempat yang teduh.

Setelah itu tahap berikutnya adalah Fiksasi: 7 hari kemudian kain ecoprint bisa difiksasi dengan larutan 1 sdm tawas yang dimasukkan pada 1,5 liter air, rendam kain ecoprint 5 – 10 menit angkat bilas sampai bersih, diperas dan keringkan/jemur di tempat yang teduh. Jika menggunakan ZWA (Zat Warna Alam) kain KB bisa dicelup ke larutan ZWA. Setelah melakukan pelatihan ini, para peserta dapat melakukan praktek secara langsung dan hasilnya dapat digunakan oleh para peserta. (iin)