
Sejumlah 30 orang pengelola perpustakaan sekolah madrasah dan perpustakaan desa mengikuti Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan selama 3 (tiga) hari di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan Bimtek ini berlangsung mulai tanggal 8 sampai dengan 10 Maret 2022. Adapun salah satu materinya adalah Perawatan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan yang disampaikan oleh salah satu Pustakawan Dispussip Kabupaten Gunungkidul, Purwati, S.I.Pust.
Sebagian besar koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan merupakan koleksi yang terbuat dari kertas dan bahan lain. Akibat tingkat penggunaan yang tinggi atau karena kesalahan dalam penyimpanan, koleksi-koleksi tersebut dapat mengalami kerusakan. Kegiatan perawatan dan pelestarian bahan perpustakaan sangat perlu dilaksanakan untuk menunjang fungsi perpustakaan dalam menyediakan jasa perpustakaan dengan jalan mengupayakan agar kondisi bahan perpustakaan tersebut terpelihara dengan baik. Oleh karena itu, materi Perawatan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan ini diajarkan pada kegiatan Bimtek Pengelola Perpustakaan untuk menambah wawasan para pengelola perpustakaan dalam merawat dan memelihara koleksi/bahan perpustakaan.
Dalam paparannya, Purwati menyampaikan ada beberapa faktor yang dapat merusak bahan perpustakaan, yaitu faktor internal dari bahan pustaka itu sendiri dan faktor dari luar. Faktor internal tersebut meliputi kertas, tinta, dan lem yang digunakan untuk membuat bahan pustaka. Penggunaan bahan baku kertas dengan banyak campuran dapat menyebabkan kerusakan bahan perpustakaan itu sendiri, Demikian pula penggunaan tinta dan lem yang digunakan untuk menjilid koleksi buku tersebut.
Sedangkan faktor dari luar meliputi suhu, kelembaban, cahaya matahari, polusi udara, faktor biota, rak buku yang tidak sesuai standar, manusia, dan bencana. Sebagian besar koleksi bahan perpustakaan yang mengalami kerusakan disebabkan oleh cara penyimpanan yang tidak benar. Koleksi yang disimpan di tempat yang suhunya terlalu tinggi, akan menyebabkan kertas menjadi kering sehingga mudah sobek, sedangkan jika suhunya teralu rendah, akan menyebabkan lembab dan disukai oleh jamur. Demikian pula cahaya yang masuk ke ruang penyimpanan koleksi, harus diatur sedemikian rupa agar koleksi tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Manusia juga dapat menyebabkan kerusakan koleksi bahan pustaka, misalnya merobek dan mencorat - coret buku. Selain itu perilaku makan dan minum sambil membaca buku merupakan kebiasaan buruk yang dapat merusak buku.
Lebih lanjut Purwati menyampaikan bahwa kita dapat menjaga koleksi bahan perpustakaan yang kita miliki dari beberapa faktor perusak tersebut. Misalnya menjaga suhu dan kelembaban ruang penyimpanan koleksi, menggunakan tirai pada jendela, membuat ventilasi agar sirkulasi udara dapat terjaga. Selain itu, pendidikan pemakai juga sangat penting di perpustakaan untuk mencegah terjadinya kerusakan koleksi yang disebabkan oleh pemustaka. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran, kita dapat menyediakan alat pemadam kebakaran di perpustakaan dan melakukan pengecekan jaringan listrik secara berkala.
Sebagian besar peserta Bimtek sangat antusias belajar tentang perawatan dan pelestarian bahan perpustakaan ini. Melalui materi ini, peserta dapat memperoleh pengetahuan baru tentang tata cara penyimpanan koleksi bahan perpustakaan agar awet dan tidak mudah rusak. (Pur)