
Rabu 9 Februari 2022, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) Tahun 2022. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari 5 (lima) Perpustakaan Kalurahan Replikasi Program TPBIS Kabupaten Gunungkidul Tahun 2022. Kelima perpustakaan tersebut adalah Perpustakaan Kedung Ngelmu, Kalurahan Kedungkeris, Kapanewon Nglipar, Perpustakaan Zahra, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Perpustakaan Taman Pintar, Kalurahan Selang, Kapanewon Wonosari, Perpustakaan Bakti Mulya, Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Purwosari, dan Perpustakaan Purwo Wiyata, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari. Peserta sosialisasi merupakan perwakilan dari unsur Lurah, Perangkat Kalurahan, Karang Taruna, PKK, dan Tokoh Masyarakat dari masing-masing Kalurahan tersebut sebanyak 5 (lima) orang. Jadi, total peserta sosialisasi ini sebanyak 25 (dua puluh lima) orang.
Dalam sambutannya, Kepala Dispussip Kabupaten Gunungkidul menyampaikan bahwa Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini dimulai sejak tahun 2011. Pada saat itu, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Gunungkidul terpilih menjadi salah satu kabupaten mitra Program PerpuSeru yang bekerjasama dengan Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI). Sampai saat ini telah ada 45 perpustakaan kalurahan yang bergabung pada Program TPBIS ini. Salah satu konsep dari program TPBIS ini adalah menjadikan perpustakaan bukan hanya sebagai tempat menyimpan, meminjam, dan mengembalikan buku, tetapi juga sebagai pusat belajar dan berkegiatan masyarakat.
Lebih lanjut disampaikan bahwa jika seluruh kalurahan di Kabupaten Gunungkidul melakukan transformasi, dampaknya akan bagus bagi masyarakat. Dengan membaca, melihat, mendengarkan kemudian mengimplementasikan apa yang dibacanya, akan tercipta produk-produk hasil kegiatan masyarakat, dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hadir pula pada acara sosialisasi ini Lurah Kalurahan Ngawu, Wibowo Dwi Jatmiko, S.Pd. sebagai salah satu penggerak literasi di Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen. Perpustakaan Cemerlang, di bawah asuhan Wibowo telah bergabung dengan Program TPBIS sejak tahun 2019. Saat ini Perpustakaan Cemerlang telah bertransformasi menjadi pusat belajar dan berkegiatan masyarakat. Berbagai macam pelatihan, seperti pelatihan vertikultur, pembuatan tas dari talikur, dan sebagainya. Perpustakaan Cemerlang juga secara rutin melaksanakan kegiatan yang dinamai Gerak Semut, yaitu kegiatan semacam bimbingan belajar secara bagi siswa siswi di sekitar Kalurahan Ngawu.
Narasumber kedua, Dewi Ria Rahayu, SE. Beliau, pengelola Perpustakaan Balai Pintar, Kalurahan Pengkol, Kapanewon Nglipar. Perpustakaan Balai Pintar pernah meraih Juara 3 Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2020. Perpustakaan ini juga telah bertransformasi. Banyak masyarakat yang menerima manfaat dari kegiatan yang dilakukan di Perpustakaan Balai Pintar. Berbagai macam pelatihan, baik pelatihan olahan makanan, kerajinan, dan batik telah dilaksanakan di perpustakaan ini. Bahkan halaman belakang perpustakaan ini dijadikan lahan untuk kegiatan bercocok tanam sayuran.
Hadir pula sebagai narasumber pada kegiatan sosialisasi ini, yaitu Agung Wibawa, SIP., Pustakawan Madya di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul dan juga sebagai Master Trainer (MT) Perpunas RI pada Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Dalam paparannya, Agung menjelaskan tentang konsep program TPBIS. Sebagai Master Trainer Nasional juga telah banyak memberikan pelatihan-pelatihan di berbagai daerah di luar Jawa. Banyak pengalaman yang ditemui terkait dengan pengembangan perpustakaan. Cerita keberhasilan transformasi perpustakaan di luar Jawa itulah yang kemudian diceritakan kembali oleh agar dapat diadopsi oleh perpustakaan kalurahan di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Melalui kegiatan sosialisasi Program TPBIS ini diharapkan dapat membangun komitmen dari Pemerintah Kalurahan dalam mengembangkan perpustakaan agar dapat bertransformasi menjadi perpustakaan yang sebagai pusat belajar dan berkegiatan masyarakat. Dengan adanya komitmen yang tinggi dari Pemerintah Kalurahan, maka kegiatan transformasi perpustakaan ini akan terwujud dan berkelanjutan. Jika semua kalurahan sudah bersinergi dan melakukan transformasi maka diharapkan masyarakat Gunungkidul akan maju dan sejahtera. (Pur)