Dalam rangka memperkenalkan literasi dan perpustakaan kepada anak-anak sejak dini, siswa - siswi Kelompok Bermain Al Amin dan TK ABA Karangmojo XX berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul. Kamis, 19 Mei 2022, sejumlah 28 siswa KB dan 16 siswa TK sangat antusias mengunjungi perpustakaan dengan menggunakan kereta odong-odong dan armada bus yang disediakan oleh Dispussip Gunungkidul.

Kunjungan diawali dengan pengenalan fasilitas layanan yang ada di Dispussip Gunungkidul yang dipandu langsung oleh Pustakawan, Purwati, S.I.Pust. serta dibantu oleh Bayu Sambudi Nugroho, S.Kom. dan Alifah, SIP. (THL Bidang Perpustakaan). Salah satu tujuan mengenalkan fasilitas layanan ini adalah agar anak-anak mengenal lebih dekat tentang perpustakaan dengan berbagai fasilitas layanan yang ada di dalamnya. Selain itu, anak-anak juga akan paham dan mengerti tata cara memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan dengan baik. Pemandu pertama-tama memberi penjelasan bagaimana tata cara mengisi daftar hadir pengunjung melalui aplikasi di komputer. Setelah itu, dilanjutkan penjelasan mengenai tata cara mendaftar menjadi anggota serta bagaimana cara meminjam dan mengembalikan buku.

Selain pengenalan fasilitas layanan, anak-anak juga diajak untuk berkeliling, mengenal ruang demi ruang yang ada di Gedung Layanan Perpustakaan Kabupaten Gunungkidul. Dengan demikian, anak-anak menjadi tahu dan mengenal koleksi yang didokumentasikan di perpustakaan daerah ini, sehingga mereka akan menjadi lebih akrab dengan perpustakaan.

Setelah berkeliling, selanjutnya anak-anak diajak untuk mendengarkan cerita dan menonton film edukasi di Ruang Bercerita. Kali ini, Pemandu membawakan cerita tentang Si Kanchil yang Baik Hati dan Suka Berbagi. Cerita diambil dari salah satu buku koleksi Dispussip, yang berjudul Si Kanchil Kisah yang Sebenarnya, karya AIO. Melalui layanan bercerita/story telling ini diharapkan dapat menumbuhkan minat baca pada anak-anak. Dengan mendengarkan satu cerita, mereka akan penasaran dengan cerita-cerita yang lain, sehingga mendorong anak-anak untuk membaca lebih banyak buku.

Kegiatan kunjungan ini ditutup dengan pemutaran film edukasi tentang Kasih Sayang. Anak-anak sangat senang mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir. Wisata edukasi seperti ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi sekolah dalam memberikan pembelajaran di luar sekolah. Selain untuk mengenalkan literasi sejak dini, kegiatan semacam ini juga dapat menumbuhkan minat baca anak-anak. Dengan gemar membaca, prestasi anak-anak di sekolah juga akan meningkat.