Sleman (MAN 3 Sleman) - Sebagai
rangkaian acara dari pengukuhan dan pelantikan Badan Pengurus Unit secara
internal Mayoga Book Lovers atau yang lebih dikenal dengan singkatan MBL
mengadakan acara kepenulisan yang bertajuk Book A Holic dengan
mengundang dua narasumber berpengaruh dalam dunia kepenulisan di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh kepala madrasah, guru guru dengan mata pelajaran
berkaitan dan juga staff pustaka. Acara ini diselenggarakan di Perpustakaan
Mayoga (Sabtu/10/12/22).
Pada
sesi pertama, materi disamapaikan oleh penulis dan editor dengan nama pena Jemi
Batin Tikal. Lulusan jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Universitas
Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Dibanding dengan mengajar, Jemi Batin Tikal lebih
tertarik pada bidang kepenulisan yang kemudian membawa namanya menuju
kesuksesan. Materi esai
yang disampaikan pembicara dimulai dari pengertian, struktur, jenis, dan
kebahasaan esai.
Dan pada akhir waktu, Jemi Batin Tikal mengajak satgas literasi dan semua yang
hadir untuk bersama sama membedah tiga esai
dengan jenis yang berbeda. Pembicara sempat menyampaikan kekagumannya terhadap
perpustakaan Mayoga “ Saya sangat kagum dari sejak awal masuk keruangan ini,
Perpustakaan ini cukup luas dan koleksinya pun lengkap. Dulu, sekolahan saya
perpustakaannya sangat kecil. Buku yang ada pun hanya buku buku pelajaran. Sama
sekali tidak ada hiburan seperti novel atau komik,” ungkap Jemi Batin Tikal
Dilanjutkan
dengan pembicara kedua, Prof. Ida F. Priyanto merupakan dosen program Sekolah Pasca Sarjana UGM.
Bergerak dibidang pustaka dan penulisan, Prof. Ida F. Priyanto berbagi materi
seputar informasi, kepenulisan dan publikasi. Beliau menyampaikan bahwa ketika
kita pandai menulis, kita pun harus pandai berbicara soal informasi yang ada
ditulisan itu karena ketiga hal tersebut harus berjalan secara balance. Tak
lupa Prof. Ida F. Priyanto juga berbagi keluh kesah bagaimana sulitnya menulis.
Disambung dengan cerita beliau yang bersekolah sampai luar negeri untuk memotivasi
peserta yang hadir pada acara untuk tidak cepat merasa puas dengan ilmu yang
dimiliki. Pada ujung acara, beliau menyampaikan keresahannya terhadap remaja
zaman sekarang “Bisa kita lihat langsung, anak-anak itu cenderung memilih untuk membuka
google daripada mencari jawaban di perpustakaan, remaja remaja sekarang itu
lebih suka hal-hal
yang praktis, padahal justru proses ketika mencari jawaban itulah yang akan
dengan sendirinya mendukung mereka” urai Prof. Ida F. Priyanto. (nzl)