
Gunungkidul menjadi peserta dalam kegiatan Knowledge Sharing Program on Social Inclusion Based Library Transformation atau Program Berbagi Pengetahuan Tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang diselenggarakan oleh Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, Perpustakaan Nasional RI, dan Organisasi Colombo Plan di Perpustakaan Nasional Perpustakaan Nasional RI dari tanggal 12 – 18 November 2023. Kegiatan ini bersifat multi year dimana saat ini adalah tahun pertama dengan tema Strengtening the Role of Public Libraries for Promoting Local Community Welfare (Penguatan Peran Perpustakaan Umum dalam Memajukan Kesejahteraan Masyarakat Lokal).
Colombo Plan adalah organisasi regional yang mencakup konsep upaya kolektif antarpemerintah untuk memperkuat pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara anggotanya di wilayah Asia-Pasifik. Fokus utama dari semua kegiatan Colombo Plan adalah pada pengembangan sumber daya manusia. Indonesia bergabung di Colombo Plan sejak 1953. Sejak itu, Indonesia sudah menerima banyak bantuan pendidikan dan pelatihan. Kegiatan Kunjungan Delegasi Colombo Plan merupakan kegiatan kolaboratif antara Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, Perpustakaan Nasional RI dan Organisasi Colombo Plan. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan contoh secara langsung program inovatif yang dimiliki Perpustakaan Nasional RI yaitu Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) sehingga diharapkan dapat menginspirasi negara berkembang lainnya untuk mengadaptasi program tersebut.
Perpustakaan Nasional RI yang dipandang sebagai Center of Excellence dalam pemberdayaan perpustakaan untuk kesejahteraan diharapkan dapat membagikan praktik baik melalui program Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) untuk negara berkembang lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, Perpustakaan Nasional RI dan Organisasi Colombo Plan bekerjasama untuk mengadakan kegiatan Knowledge Sharing Program on Social Inclusion Based Library Transformation atau Program Berbagi Pengetahuan Tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Knowledge Sharing ini dihadiri oleh delegasi dari negara-negara Colombo Plan, diantaranya Khanphathat Manotham (National Library of Laos), Hasnida Binti Jakeria (National Library of Malasyia), Siti Suzani Binti Mohamed Taib (National Library of Malasyia), Nor Azzah Binti Momi (University Sains Islam Malasyia), Daw Poe War Oo (Government Technical Institute (Yenanchaung, Myanmar), Samjhana Ghimire (National Planning Commission Nepal), Deshappriya Phathirannahege Nimmi Deshappriya (National Library of Srilanka), Bui Thi Hoang Thanh (General Sciences Library of the Ho Chi Minh City, Vietnam) dan para expert dari Indonesia yaitu Master Trainer Program TPBIS dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul, DIY (Agung Wibawa), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulonprogo, DIY (Eka Wardhani S.), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Burhannudin), Dinas Arsip dan Perpustakaan Brebes, Jawa Tengah (Kursin), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banten (Chaerunnisa), Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Dedi Mulyadi), Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Prov Bangka Belitung (Runi Alcitra Amalia), Pemerintah Desa Gunung Putih, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Vicyko Romana P), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Karangasem, Bali (Ni Nyoman Ratih Amerta S.), dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Irsan).
Acara dimulai dengan remarks dari H.E. Ambassador of the Republic of Indonesia to Srilanka (H.E Dewi Gustina Tobing), dilanjutkan dari Directorate General Multilateral Cooperation, Ministry of Foreign Affair (Tri Tharyat), Secretary of the Ministry of State Secretariat (Setya Utama) dan dibuka oleh Head of the National Library of The Republic of Indonesia (Muhammad Syarif Bando).
Kegiatan dilanjutkan dengan library tour ke ruangan di beberapa lantai Perpusnas RI yang didampingi Duta Perpusnas RI.
Acara berlanjut di National Library 4th floor dengan overview on Colombo Plan oleh Directorate General of Multilateral Coooperation, MoFA, overview on South-South and Triangular Cooperation oleh Bureau for International Technical Cooperation, MoSS. Berlanjut dari Indonesia yaitu Program Overview: Natioanl Policy, Program Achievement and Coverage oleh Ministry of National Development Planning BAPPENAS RI, dan ditutup dengan pemaparan dari Dr, Joko Santoso, National Library of The Republic of Indonesia yang menyampaikan Program Objectives, Component, and Result Framework, diteruskan 12 stages of Program Implementation, Literacy and Human Development to Overcome Proverty, Literacy Strengthening Framework, dan Behavior Change Library Manager to Increase Library Services. Pada malam hari dilaksanakan Welcoming Dinner di National Library 24th Floor.
Pada hari ke-2 (Selasa, 14 November 2023) in class session 2 dimulai dengan Overview TPBIS Program oleh Deputy for Library Resource Development (Adin Bondar/Nelwaty) dan dilanjutkan dengan materi-materi spesifik tentang TPBIS, diantaranya: Positive Deviance and Library Transformation Program, Social research to chage social behavior based on uncommon institution that discover solution to overcome majority of social problems that facing some problems dan 6Ds (six steps to aplly positive deviance into library transformation program (Muhammad Irsyad Al-Fatih).
Materi inti selanjutnya dibawakan oleh Perwitasari Rengganingtyas yaitu Library Transformation Strategy: Improving Informaton Services (Books and ICTs) dan Increasing library collection based community needs revitalizing into fun, attractive, friendly spaces Providing ICT services.
Setelah lunch break, berlanjut dengan penyampaian materi oleh Ajeng Istyarini tentang Library Transformation Strategy: community engagement, Identify community problem and needs (rural and urban context), Facilitate community activities: Life skill trainings, workshop, seminar, etc, Inclusion: providing services to all community (farmer, youth, women, students, elderly, disability people, etc.
Sesi terakhir disampaikan oleh Chaerul umam dengan membawakan materi Library Transformation Strategy: Advocacy and Building Partnership, regulation that support sustainability, building synergy and collaboration, serta scale up using local resources.
Disini peran Mater Trainer TPBIS sangat penting untuk menunjukkan praktik baik yang dilakukan di daerahnya terkait dengan materi-materi yang disampaikan. Selain itu proses sharing dan diskusi dengan para delegasi negara lain menjadi kekuatan untuk menunjukkan bahwa program TPBiS ini layak diadopsi dan direplikasi di negara lain.
Pada hari ke-3 in class Session 3 suasana semakin cair dan akrab yang dimulai dengan energizer oleh Irsan, MT TPBIS dari Dispustaka Enrekang. Delegasi dari Srilanka mengajak peserta untuk menari khas negaranya dan dari Lao PDR mengajak untuk menyanyi lagu daerah di negaranya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang Monitoring and Evaluation (Information Management System) oleh Dedy J. Laisa dan praktik terkait Sistem Informasi Management Perpustakaan oleh Master Trainer Dedi Mulyadi,
Sesi berikutnya masih tentang Monitoring and Evaluation tetapi tahap berikutnya yaitu Key Performance Indicator and Community Impact yang disampaikan oleh Vira Farhana dengan expert Runi Alcitra dari Bangka Belitung dan Agung Wibawa dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul.
Vira menyebutkan bahwa Key Performance Indicator (KPI) adalah indikator kuantitatif yang digunakan untuk menilai kinerja organisasi dalam mencapai tujuannya, dan digunakan untuk mengidentifikasi tujuan yang terukur, serta mengacu pada dukungan terhadap tren dan keputusan-
KPI digunakan untuk mengukur kinerja pelaksanaan program Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial di tingkat desa/kelurahan, kabupaten/kota, hingga tingkat provinsi untuk memberikan gambaran pelaksanaan program di masing-masing perpustakaan, mendorong percepatan pelaksanaan program dan mendorong penguatan pemantauan aktif.
KPI digunakan untuk:
1. Memberikan gambaran pelaksanaan program pada setiap tingkat perpustakaan (Nasional, provinsi, kabupaten/kota, desa/desa).
2. Mendorong percepatan pelaksanaan program di masing-masing daerah
3. Mendorong penguatan aktif pendampingan aktif dari provinsi dan kabupaten/kota
Selain itu Agung juga menyampaikan bagaimana program TPBIS khususnya di Gunungkidul mampu menjadi daya tarik masayrakat internasional dimana pernah disampaikan Agung dalam berbagai forum perpustakaan internasional seperti webinar IFLA Asia & Oceania, menyampaikan pada kunjungan Preseident-elect IFLA, Vicki McDonald ketika berkunjung ke Perpusnas RI, juga dalam forum ilmiah internasional di Bali dan juga disampaikan oleh mitra kerja Dispussip Kab. Gunungkidul dari Perguruan Tinggi (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Gadjahmada, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiha) di negara-negara lain. Agung Juga menyampaikan bahwa tulisan kegiatan inklusi sosial Pustakawan di Gunungkidul berhasil menembus Book Chapter Internasional yaitu Emerald Pubishing bersama Ida Fajar P (UGM) dan Siti Indarwati (Pustakawan Dispussip Kab. Gunungkidul). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat internasional sangat tertarik dengan program TPBIS.
Kegiatan berikutnya adalah pemaparan Chaerul umam tentang Develop action plan , Formulates action plan of Library Transformation Program in each country adjusted to local context.
Disampaikan juga mengenai Program mentoring ans sharing session: regular virtual meeting, update implementation, discussion and other as needed.
Pada hari ke-4 atau Kamis, 15 November 2023 adalah kegiatan yang menyenangkan, dimana peserta diajak untuk trip ke berbagai tempat di Jakarta. Pada kegiatan pertama dilaksanakan field visit ke RPTRA Mutiara Rawa Binong (MRB), Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. RPTRA adalah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak upaya pemerintah provinsi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dua konsep utama yang dikembangkan, yakni ruang publik yang ramah anak dan ketersediaan ruang terbuka hijau. Di RPTRA ini berdiri sebuah perpustakaan yang menarik dengan berbagai kegiatan inklusi sosial yang mampu memberikan jalan keluar bagi permasalahan warga Jakarta khususnya Jakarta Timur deimana banyak permasalahan pelik terkait kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya. Para peserta disuguhi dengan tarian Betawi oleh anak-anak dan juga pameran produk rumahan masyarakat RPTRA. Kemudian mendengarkan testimoni dari pengelola dan masyarakat penerima impact.
Beberapa hal yang disampaikan adalah: what are the library services, community problems that are being facilitated, advocacy strategy and results, mutual beneficial dan who are the impacts, testimony of library manager and community. Setelah makan siang trip dilanjutkan ke Jakarta Aquarium And Safari di mal Neo Soho.
Hari terakhir atau hari Jumat, 17 November 2023 para delegasi dari berbagai negara diminta memaparkan hasil diskusinya tentang action plan, yaitu rencana apa yang akan mereka terapkan di negaranya dalam program TPBIS. pertama, gabungan dari Srilanka dan Nepal, kemudian dari Lao PDR, Myamnar, dan Vietnam, terakihr dari Malasyia. Perpusnas dan para Master Trainer memberikan masukan untuk perbaikan dari rencana yang dibuat karena tahun depan akan ada pertemuan kemabali dan akan dilihat penerapannya.
Acara ditutup oleh Kepala Perpusnas RI didampingi Ibu Ofy Sofiana Sekretaris Utama Perpusnas RI, dan perwakilan dari Kementerian Sekretariat Negara, dan Kementerian Luar Negeri. (AGU)