Upacara rajaweda dan rajameda di Kaultanan Yogyakarta dimulai sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana I (13 Pebruari 1755-24 Maret 1792). Dalam upacara tersebut raja keluar dari keraton menuju Bangsal Pancaniti dengan diiringi (ginarebek) para putra, segenap punggawa keraton dari yang berpangkat rendah yang tinggi untuk tampil di hadapan rakyat yang hadir untuk menyampaikan sembah bektinya. Kiranya sejak itulah Upacara Garebek menjadi populer daripada upacara rajaweda.