Studi-studi survey agro ekonomi (SAE) pada
pertengahan tahun 1960-an hingga awal tahun 1980-an berada dalam konteks ketika
strategi pembangunan Indonesia “berbalik arah” dari kebijakan reforma agraria
yang menekankan pada perubahan struktural, menjadi kebijakan revolusi hijau
yang menekankan pada perubahan teknologi. Buku ini menggambarkan secara rinci bagaimana dampak
dari pergeseran strategi pembangunan ini pada hubungan kerja, penguasaan tanah,
dan pembentukan kelas di pedesaan. Buku ini mengulas masalah-masalah agraria
yang mencuat ketika “jalan pintas” revolusi hijau digiatkan, sementara
ketimpangan agraria warisan sistem feodal dan kolonial tidak dipersoalkan.