Buku yang ditulis staf pengajar pada Sekolah
Tinggi Pertanahan Nasional M. Nazir Salim ini adalah contoh dari gambaran yang
masih banyak terjadi di berbagai pelosok tanah air tentang bagaimana derita dan
nestapa terus saja hadir, membayangi, mengusik, dan bahkan mengancam
sendi-sendi kehidupan kelompok-kelompok masyarakat lemah di pedesaan dan
wilayah pinggiran yang sering luput dari perhatian bersama. Tulisan ini telah
mengingatkan kembali atas apa dan bagaimana sesungguhnya tapak perjalanan
politik agraria kita. Digambarkannya tentang bagaimana proses akuisisi tanah
berskala besar dari suatu korporasi bekerja dan bagaimana kemudian masyarakat
lokal (Pulau Padang) memberikan reaksi resistensinya. Yang menjadi pertanyaan
bagaimana sesungguhnya hubungan politik, teknokrasi, dan proses-proses
pembangunan jalin-menjalin khususnya semenjak Orde Baru. Mengapa masih saja
golongan masyarakat pedesaan yang paling rentan harus saja menjadi korban
penggusuran dari sumber-sumber agrarianya.